
Startup teknologi ternyata masuk juga ke urusan dapur. Kini, membeli bahan-bahan masakan seperti buah, sayuran maupun rempah-rempah bisa dilakukan secara online. Cukup menginstal aplikasi, kemudian memesan bahan masakan yang ingin dibeli, lalu tukang sayur pun akan segera datang ke rumah Anda.
Chelly Triwibowo, founder dan CEO Tukangsayur.co terpikir untuk membuat startup ini karena pengalaman pribadinya. Saat isterinya mengandung, ia mencoba membeli sayuran di tukang sayur keliling yang biasa lewat di komplek rumahnya.
Sayangnya, karena rumah Chelly berada di ujung komplek, sayuran yang ada selalu tinggal sedikit dan tidak segar lagi. Ketika datang ke rumahnya pun sudah cukup siang. “Dari situ muncul ide kenapa nggak dibuat online saja” kata Chelly saat ditemui di kantornya di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Menurut Chelly, dengan menampilkan sayuran dan bahan masak lainnya secara online, konsumen bisa mendapatkan pilihan barang yang ia inginkan lebih banyak dan lebih segar. Selain itu menurut Chelly, dengan adanya sistem pembelian secara online, harga yang ditawarkan kepada konsumen bisa lebih ditekan lagi. Sistem pre order juga membuat tidak ada barang yang terbuang sehingga lebih efisien.
Tersebar di berbagai wilayah
Dalam operasionalnya, Tukangsayur.co bekerja sama dengan agen di pasar-pasar tradisional. Agen tersebut bisa pedagang tradisionalnya langsung maupun siapa saja dengan berbagai latar belakang. Para agen akan menyiapkan sayuran dan barang lain yang dipesan, mengemasnya kemudian mengirimkan langsung ke rumah pembeli.
Mengingat sayuran harus diantarkan dalam keadaan segar, maka wilayah pengiriman agen dengan konsumen pun tidak boleh terlalu jauh. Tukangsayur.co menggunakan sistem lokasi di mana para agen hanya bisa mendapatkan order di radius 3 km saja. “Teknologi kita itu kan location bassed service. Jadi agen kita itu hanya menangani di dalam radius 3 km” ujarnya.
Chelly mengungkapkan bahwa, pihaknya masih mengandalkan stock dari pasar tradisional namun akan membuka kerjasama langsung dengan petani. “Kita sourcenya saat ini masih dari pasar tradisional. Kita belum terkoneksi dengan farm. Tapi ada saatnya nanti tekoneksi dengan farm.” ujarnya. Namun, khusus untuk produk organik, saat ini pun pihaknya sudah terhubung dengan para petani di daerah Sukabumi.
Namun dengan sistem stock barang dari pasar tradisional, secara tidak langsung membuat proses scale up untuk startup yang Chelly dirikan tersebut menjadi jadi lebih cepat. Sejak berdiri tahun 2016 lalu, dengan wilayah operasional di Jabodetabek, Tukangsayur.co kini juga hadir di 14 kota di Indonesia seperti Bandung, Jogja, Semarang, Gresik, Surabaya hingga Bali.
Sama hal nya dengan startup yang berkembang pada saat ini, Tukangsayur.co menggunakan model bisnis sharing economy. Ada pembagian antara agen dengan Tukangsayur.co sebesar 80%:20%. Siapapun dapat menjadi agen dan mendapatkan penghasilan dari order yang masuk.
Untuk mendapatkan order, mereka harus melakukan top up deposito ke Tokosayur.co, mirip seperti pada layanan transportasi online. Sementara untuk mendaftarnya, mereka akan terlebih dahulu mendapatkan pelatihan agar memberikan pelayanan yang baik seperti pengemasan dan sebagainya. Chelly mengklaim, agen yang sudah sukses saat ini dapat menghasilkan pendapatan kotor sebesar 500 ribu rupiah per hari.
sumber: elshinta.com
Baca Juga: