Betepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Sabtu, 10 November 2012, Band Slank melakukan ziarah ke makam salah seorang tokoh pahlawan Nasional yaitu Bung Tomo, di TPU Ngagel, Surabaya. Di Surabaya itu sendiri Slank akan tampil dalam agenda pementasan ‘Jatim Bersholawat’ untuk memperingati hari pahlawan.
Grub band yang terbentuk pada 26 Desember 1983 itu mengaku bahwa karya-karya mereka banyak yang terinspirasi dari semangat kepahlawan Bung Tomo.
Usai berziarah Kaka sang vokalis Slank mengatakan kepada wartawan bahwa Bung Tomo merupakan salah satu inspirator mereka dalam bermain musik dan musik adalah cara mereka menyuarakan opininya dengan lebih ekspresif.
Walaupun mereka telah sering manggung di Kota Surabaya, vokalis 38 tahun itu mengaku baru pertama kali berziarah ke makam Bung Tomo. Sementara itu sang pendiri Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim terkejut saat datang pertama kali ke makam Bung Tomo yang berada didalam area pemakaman umum.
“Salut makam seorang pahlawan seperti Bung Tomo di makamkan di makam rakyat,” ujar drummer 45 tahun itu.
Dalam ziarah tersebut, Nampak hanya tiga personel Slank yang hadir, yakni Bimbim, Kaka, dan Ivan. Mereka bertiga pun didampingi pihak manajemen, Bunda Iffet. Pada acara tersebut hadir juga, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, putra Bung Tomo Bambang Sulistomo, dan budayawan Sastro Al Ngatawi.
Usai proses pembacaan tahlil dan doa, rombongan ziarah pun menuju makam untuk proses penaburan bunga ke makam Bung Tomo. Putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo mengungkapkan bahwa dirinya bangga, karena makam ayahandanya dikunjungi oleh publik figure yang menjadi idola kaum muda.
“Semoga nilai-nilai semangat kepahlawanan Bung Tomo dapat terpancar luas melalui virus Slank,” katanya.
Putra pertama Bung Tomo itupun berharap, makam Bung Tomo akan tetap menjadi simbol perlawanan terhadap semua bentuk penindasan dan ketidakadilan di negari ini. Dan yang terpenting menjadi inspirasi kaum muda dalam menghayati nilai-nilai kepahlawanan.
Nama Bung Tomo sebagai tokoh kemerdekaan sudah terdengar cukup lama, namun ternyata gelar Pahlawan Nasional bagi Bung Tomo itu sendiri baru diberikan pada tahun 2008 lalu. Pahlawan yang bernama lengkap Sutomo itu pernah menjadi menteri urusan veteran pada cabinet Burhanudin Harahap. Karena sikap kritis Bung Tomo yang terus mengalir dari zaman Pemerintahan Soekarno sampai Soeharto ia pun dipenjara selama setahun di Kramatjati, Jakarta Timur
Gelar Pahlawan Nasional bagi Bung Tomo baru diberikan pada 2008 lalu. Pahlawan bernama lengkap Sutomo ini pernah menjadi menteri urusan veteran pada kabinet Burhanudin Harahap. Sikap kritis Bung Tomo terus mengalir dari zaman Pemerintah Soekarno hingga Soeharto. Atas sikap kritisnya itu, Bung Tomo dipenjara selama setahun pada 11 April 1978 – 11 April 1979 di Kramatjati, Jakarta Timur.
Bung Tomo wafat di Makkah ketika menunaikan ibadah haji pada 7 Oktober 1981. Setahun kemudian, jenazah pahlawan nasional itu dibawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan di pemakaman umum Ngagel, Surabaya.
Baca Juga: