
Hanung Bramantyo
Dalam film terbaru yang berjudul “Romi dan Yuli Dari Cikeusik”, sutradara Hanung Bramantyo kembali membahas tema pluralisme yang ada di negeri ini. Didalam film itu, Hanung mengangkat kisah cinta dan perbedaan dengan tragedi ahmadiyah sebagai settingnya.
Film berjudul “Romi dan Yuli Dari Cikeusik” ini merupakan visualisasi dari salah satu judul puisi ciptaan Denny Ja. Puisinya berjudul “Atas Nama Cinta” dan mengangkat lima isu diksriminasi dengan kemasan cinta.
Denny mengatakan bahwa film “Romi dan Yuli Dari Cikeusik” adalah sebuah film wujud representasi dari kuatnya prasangka dan kebencian antar golongan maupun keyakinan yang ada di Indonesia. Ditambah lagi menurut Denny, banyak perlakuan yang sifatnya diskriminatif diakibatkan oleh perbedaan.
Denny menambahkan bahwa alasannya memilih Hanung Bramantyo sebagai sutradara “Romi dan Yuli Dari Cikeusik” adalah karena sepak terjang Hanung yang cukup vokal menyuarakan kegelisahan karena isu perbedaan yang ada di Indonesia.
Baca Juga: