Jakarta – Film yang diangkat dari sebuah novel milik Dewi Lestari yang berjudul ‘Perahu Kertas’, dalam pembuatannya sepertinya tidak ingin mengecewakan pembaca novelnya terutama. Bahkan film tersebut rela dibagi menjadi 2 bagian oleh sang produser yang bernama Chad Parwez.
Film tersebut menurut Chad akan dikemas menjadi film yang semenarik mungkin. Apalagi yang menjadi sang sutradara dalam film tersebut adalah Hanung Bramantyo.
Chad Parwes saat jumpa pers pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2012 kemarin di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan menjelaskan bahwa Sebenarnya dalam membuat novel ini utuh agar menjadi sebuah tontonan, akan tetapi mas Hanung patuh terhadap skenario dan novelnya sendiri. Hanung selalu memberikan yang lebih dari apa yang saya prediksi. Durasi awal sebanyak 5 jam kemudian dipendekkan menjadi 4,5 jam.
Ia menambahkan bahwa Ia sangat meyakini bahwa pada bagian pertama nanti tidak akan mengecewakan dan tentunya pada bagian yang kedua nanti akan lebih memuaskan.
Atas pecahnya film yang berjudul ‘Perahu Kertas’ ini Hanung merasa sangat tertantang. Untuk memecahkan film tersebut menjadi dua Hanung merasa agak takut untuk melakukannya, namun apalah daya poduser telah memberikan keputusan.
Hanung memaparkan bahwa ia merasa takut apabila film tersebut harus dibelah menjadi dua. Kenapa tidak boleh langsung? Lagi-lagi dikarenakan ia seorang produser juga. Ia melihat apabila film tersebut hanya 4 jam, berarti sehari hanya 2 show saja. Film di Indonesia maksimal mencapai 118 menit.
Baca Juga: