Resmi sudah Lindsay Lohan menjadi bad girl terparah di Hollywood. Agak sulit dibayangkan ya kalau kita pernah menonton debutnya di layar lebar dalam film Parenthood pada tahun 1998. Gadis berwajah imut-imut dengan bintik-bintik wajahnya yang menggemaskan ini selalu tampil manis dan lincah di masa kanak-kanaknya. Sepak terjang Lindsay di dunia hiburan tak Cuma terbatas di dunia perfilman saja, karena ternyata dia juga menyanyi untuk film-filmnya. Ingat Freaky Friday, Mean Girls dan Herbie? Saya selalu membayangkan Lindsay akan tumbuh dewasa seperti Britney Spears. Agak kacau di kehidupan pribadi tak masalah, namun namanya mendunia lewat penampilannya yang super keren.
Tapi kenyatan berkata lain. Tahun 2006, si wajah lugu diketahui telah menghadiri beberapa pertemuan “Alcoholic Anonymous”. Hal ini berpengaruh secara signifikan terhadap karirnya, karena si penerima penghargaan MTV Movie Awards ini mendadak bersikap kurang professional dalam bekerja. Begitu parahnya kecanduan Lindsay terhadap alkohol, ia terpaksa menghentikan produksi film “I Know Who Killed Me”. Pada akhirnya, produksi film ini berjalan lagi walau ia harus membagi waktu antara pekerjaannya dengan terapi.
Ledakan berikutnya dari Lindsay Lohan adalah saat ia terpaksa ditahan karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol di tahun 2007. Saat itu, Lindsay seolah ‘naik kelas’ dari alkohol ke narkoba, dengan ditemukannya kokain di dalam mobilnya. Gosip dan berbagai spekulasi tak sedap pun mewarnai berbagai situs di internet, dan hidupnya berubah total. Lindsay memang bukan korban baru bagi para paparazzi sejak kesuksesannya di film Mean Girls, namun dengan kasus besar ini, mata para juru foto seolah tak pernah lepas lagi darinya. Lindsay seolah berubah dari sosok muda yang sukses di Hollywood menjadi sosok bintang muda dengan karir di ujung tanduk.
Publisitas yang diterima Lindsay membuktikan ungkapan ‘no press is bad press’ sungguh berlaku di mana pun, terutama Hollywood. Saat Lindsay tengah mengalami ‘badai’ di kehidupan professional maupun asmaranya, namanya semakin naik, bahkan jadi langganan berbagai acara dan situs gossip mancanegara. Namun boleh dibilang, kehidupannya lumayan teratur dan menjinak saat berpacaran dengan Samantha Ronson, seorang DJ yang akhirnya menguak kenyataan bahwa Lindsay adalah seorang biseksual. Begitu serunya kehidupan Lindsay, sebuah stasiun televisi sampai membuat acara realitas berjudul “Living With The Lohans”, yang memungkinkan para pemirsanya melihat langsung kehidupan keluarga Lohan sehari-hari. Uniknya, Lindsay tak menjadi bintang utama, melainkan adiknya, Ali Lohan yang menguasai layar kaca bersama sang ibu merangkap manajer, Dina Lohan.
Saat berpacaran dengan Samantha ini, pekerjaan Lindsay juga masih belum berhenti. Ia sempat tampil beberapa episode di serial Ugly Betty, menjadi duta beberapa rumah mode, diantaranya Fornarina dan bahkan mengeluarkan label legging-nya, 6216. Lindsay juga sempat menjadi juri tamu di acara TV bergengsi: Project Runway, bahkan bekerjasama dengan BBC dan membuat dokumenter tentang human trafficking di India.
Tapi kehidupan ‘jinak’ Lindsay tak bertahan lama. Sejak berpisah dengan Samantha Ronson di tahun 2009, Lindsay seolah ikut terseret arus negatif. Semua tuntutan hukum yang pernah dihadapinya seolah datang kembali satu per satu dan meminta pertanggungjawaban. Hal ini memuncak 6 Juli 2010 lalu, saat Lindsay divonis 90 hari penjara atas tuntutan mengemudi di bawah pengaruh alkohol yang dilakukannya di tahun 2007. Lindsay dijadwalkan masuk penjara pada 20 Juli 2010.
Di sini bedanya manusia biasa dengan bintang Hollywood. Jika ada tenggang waktu antara vonis dan tanggal masuk penjara, manusia biasa umumnya berjuang mencari cara agar hukumannya diringankan. Bila sudah mentok, tak ada yang dapat dilakukan lagi selain mendekatkan diri pada Tuhan dan memohon keajaiban terjadi. Ini tentu tak berlaku bagi Lindsay Lohan. Setelah pengacaranya, Shawn Chapman Holley, memutuskan untuk berhenti karena menganggap Lindsay sulit bekerjasama, si bintang mencari pengacara baru yang mau bekerja secara pro bono (gratis) baginya.
Tidak cukup mencari pengacara gratisan, Lindsay juga memanfaatkan waktu 2 minggu yang dimilikinya untuk meluncurkan situs label leggingnya, 6126, yang juga berisi blog pribadinya, Selain itu, ia juga mempersiapkan diri untuk produksi film “Deep Throat”yang menceritakan kehidupan seorang aktris film porno. Masih kurang? Tentu tidak, karena kabar terakhir mengatakan bahwa Lindsay Lohan tengah memilih-milih media yang boleh mewawancarainya secara eksklusif. Tentu wawancara ini tidak gratis bagi si media karena Lindsay digosipkan akan menerima bayaran yang jumlahnya cukup fantastis.
Baca Juga: