Angelina Jolie memulai debutnya sebagai sutradara dengan kontroversi. Ketika menukangi film berlatar belakang perang Bosnia, pasangan hidup Bradd Pitt itu dilaporkan kelompok wanita korban perang yang tergabung dalam Asosiasi Women Victims of War (WVW).
WVW melayangkan protes ke PBB karena tidak ditanggapi saat hendak berdialog langsung dengan Jolie. Pihak WVW mengundang Jolie dalam sebuah pertemuan untuk menggelar dialog di Bosnia. Namun Jolie menolak dan ingin pertemuan berlangsung di Budapest. Setelah itu, Jolie tidak pernah memberi kabar.
Karena merasa tersinggung, WVW kemudian melaporkan Jolie langsung ke Badan PBB urusan pengungsi (UNHCR). Di lembaga ini, Jolie menjabat sebagai duta.
Perselisihan Jolie dan WVW berawal ketika ia menampilkan film berlatar belakang perang Bosnia pada awal 1990-an. Film itu mengisahkan jalinan cinta seorang wanita Bosnia dan prajurit Serbia yang pernah memperkosanya.
WVW menyebut Angelina Jolie sebagai perempuan bodoh dan tidak berperikemanusiaan, karena tidak punya empati terhadap para perempuan korban perang dan membuat skenario yang menyesatkan. “Dia tidak mendengarkan teguran kami.
Seharusnya dia bertindak seperti duta UNHCR, tetapi dia punya kredibilitas dan tidak pantas untuk menjadi duta,” ucap Bakira Hasesic, Kepala WVW di Sarajevo seperti dikutip AFP.
“Di antara ribuan kesaksian dari perempuan yang diperkosa selama perang tidak satupun yang menceritakan kisah cinta antara korban dan pemerkosanya. Ini menyesatkan. Kami tidak akan mengizinkan seorang pun memalsukan rasa sakit kami,” ucap Hasesic.
Jolie memulai pengambilan gambar di Bosnia pada bulan Oktober. Jolie meminta krunya untuk mengambil gambar beberapa panorama di Bosnia awal tahun ini, tetapi dia tidak ikut ke negara itu. Pengambilan gambar lainnya akan dituntaskan di Hongaria.
Tetapi sejak November lalu, izin pembuatan film itu di Bosnia telah dicabut. Jadwal syuting di Sarajevo dan pusat kota di Zenica pun hampir dipastikan batal.
Dalam wawancara bulan Oktober lalu, Jolie sebenarnya sudah meluruskan isu miring tentang filmnya. “Ada isu yang mengatakan filmku akan mengisahkan hubungan (cinta) yang berawal dari perkosaan dan penyiksaan. Itu tidak benar,” jelasnya saat itu. (E1)
Baca Juga: